Penyimpangan Remaja Kian Kompleks, PKBI Latih Fasilitator Remaja
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Persoalan penyimpangan di kalangan remaja kian kompleks dan membutuhkan perhatian serius. Pencegahan, sosialisasi, dan penyadaran terhadap remaja tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga berbagai pihak, termasuk kalangan remaja yang memiliki banyak potensi. Hal itu mengemuka dalam Pelatihan Dasar Kesehatan Reproduksi bagi Fasilitator Remaja yang digelar oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Kabupaten Purworejo bersama PKBI Provinsi Jawa Tengah di ruang pertemuan Kedai Satu-Satu Purworejo, Jumat (10/7). Pelatihan berlangsung hingga Sabtu (11/7) diikuti 20 orang remaja dari berbagai unsur, seperti Forum Genre, Forkare, mahasiswa UMP, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kutoarjo. Selama dua hari, peserta diajak mengenal sekaligus membahas cara mengatasi berbagai persoalan remaja bersama sejumlah pemateri dari PKBI Jawa Tengah dan fasilitator Youth Center Pilar (Pusat Informasi dan Layanan Remaja). Beberapa materi itu di antaranya basic trainning tentang tumbuh kembang remaja, perubahan fisik dan psikologi, seksualitas dan gender, analisis sosial tentang situasi remaja, serta teknik fasilitasi edukasi ke sesama remaja. “Kalau kita llihat di berbagai media massa, masalah penyimpangan remaja semakin kompleks dan masih terus terjadi, seperti penyalahgunaan narkoba, miras, kehamilan di luar nikah, dan pernikahan dini. Penyimpangan ini yang harus kita cegah bersama-sama,” kata Kepala Dinas Sosial KBPPPA Kabupaten Purworejo yang juga Ketua PKBI Cabang Kabupaten Purworejo, dr Kuswantoro MKes, saat membuka pelatihan. Menurutnya, peran remaja sebagai fasilitator sangat penting. Selain dapat mencegah dirinya sendiri dari penyimpangan, edukasi yang disampaikan oleh fasilitator kepada remaja sebayanya dapat lebih mudah diterima. Baca juga Guru Dituntut Kuasai Pembelajaran Daring, Tim PKM UMP Gelar Workshop dan Sosialisasi “Pelatihan ini sangat penting karena sasarannya adalah remaja yang secara alamiah remaja adalah generasi penerus penentu kebijakan bangsa,” jelasnya. Diungkapkan, pelatihan kali ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh PKBI sebagai organisasi berbasis kerelawanan untuk mendukung program-program pemerintah dalam menekan persoalan remaja. Pihaknya berharap, para remaja yang mengikuti pelatihan dapat aktif berperan memberikan edukasi kepada remaja di lingkungan atau komunitasnya. “Walaupun ini 20 orang, mari edukasi remaja lain agar jadi remaja berkualitas. Tentu tidak hanya cukup lewat pelatihan hari ini, harus bisa dikembangkan lagi dengan mendalami materi lain,” tegasnya. Manajer Program PKBI Jateng, Dwi Yunanto Hermawan, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi respons dari PKBI Jateng untuk menyikapi isu-isu hak anak, baik di tingkat regional maupun nasional. Pada satu sisi, persoalan remaja semakin kompleks dan pada sisi lain remaja memiliki potensi sebagai fasilitator edukasi. \"Diharapkan pasca pelatihan ini fasilitator remaja bisa menjadi edukator dan memberikan informasi yang tepat kepada remaja sebayanya sehingga mereka tidak terjerumus dalam jurang penyimpangan,” jelasnya. Selain mendapat teori, fasilitator remaja juga akan langung diajak untuk praktik melakukan pendampingan terhadap anak binaan di LPAK Kutoarjo. Langkah ini sekaligus menjadi program PKBI Peduli yang berfokus pada Psikososial. “Kami juga mengharapkan kawan-kawan di Purworejo ini nanti bisa menyasar sekolah-sekolah, desa, komunitas, atau pesantren. Harus bisa bersinergi dengan program-program yang sudah ada, jalan bareng,” tandasnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: